Motto Pecinta Alam

jangan melempar apapun, kecuali pandanganmu
jangan membunuh apapun, selain waktu
jangan mengambil apapun, selain foto
jangan meninggalkan apapun, selain jejak kaki
Dilarang melakukan Vandalisme (mencoret coret, mengotori dll)

Save Our Nature

Don't throw away anything but your looks
Don't Kill anything but time
Don't take anything but pictures
Don't leave anything but footprints

Tampilkan postingan dengan label dataran tinggi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dataran tinggi. Tampilkan semua postingan

Pimpirella pruatjan (purwaceng)


Belakangan ini, popularitas tanaman purwaceng makin meningkat. Tanaman mungil ini dikenal sebagai obat kuat alias penambah gairah dan vitalitas pria. Sebetulnya, purwaceng sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu. Konon, di zaman dahulu hanya para raja yang mengonsumsinya sebagai minuman. Namun, semakin lama tanaman yang aslinya tumbuh liar di Gunung Perahu dan Gunung Pakujiwo di Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah ini, makin banyak dikonsumsi rakyat biasa. Kini, purwaceng pun sudah banyak dibudidayakan. Meski sebetulnya sulit ditanam, purwaceng yang bernama latin Pimpirella pruatjan makin banyak dicari. Sepintas, purwaceng tak jauh berbeda dari tanaman perdu yang tumbuh liar di pinggir jalan atau kebun-kebun kosong.
Tanaman Langka ini tak bisa diremehkan lantaran punya manfaat besar. Meski termasuk jenis perdu, purwaceng merupakan tanaman yang tergolong langka. Purwaceng juga hanya bisa tumbuh baik di Dataran Tinggi Dieng, dengan ketinggian 2.000 dpl (di atas permukaan laut). Purwaceng memang tergolong “rewel” dalam memilih tempat untuk hidup.

CARICA DIENG (Carica candamarcensis)

Ehm.... pada tau gak, dimana sih Banjarnegara itu? Jangan nyasar ke Banjarmasin ya... pa lagi kebanjarpatoman tuh jawa barat, walaupun sama-sama Banjar, tapi beda lho!
Banjarnegara adalah sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Kota kabupaten ini berbatasan dengan Wonosobo, Kebumen, Banyumas, dan Purbalingga. Dari Surabaya, Banjarnegara hanya bisa ditempuh melalui jalan darat (kecuali kalo mau terjun payung....wkwkwk :D). Disini tidak ada stasiun kereta, apalagi bandara, tapi asyiknya adalah... banyak dokar(andong atau kereta kuda) dimana-mana.
Perjalanan menuju Banjarnegara (saya lebih suka lewat Yogyakarta) ditempuh dalam waktu sekitar 4-5 jam. Huahhhh.... jauh ya? Eits...jangan kecil hati dulu, perjalanan yang panjang menuju Banjarnegara dipenuhi dengan spot-spot pemandangan alam yang ciamik! Yang paling saya sukai adalah Kledung Pass, sebuah tempat peristirahatan yang sangat indah, tepat di tengah2 Gunung Sundoro dan Gunung Sumbing. It's really Amazing! Tapi, supaya tidak kecewa, harus memperkiraan waktu tibanya. Sebaiknya sampai di Kledung sebelum jam 2 siang, karena bila lebih dari itu, maka pemandangannya akan tertutup dengan kabut. Selain menikmati pemandangan yang luar biasa, di Kledung Pass kita juga bisa mencicipi soto dan sate jamur yang sangat khas....ehmmm, cuaca yang dingin memang bikin laper.

Telaga Menjer



Telaga Menjer terletak di desa Maron, kecamatan Garung. Telaga ini berjarak sekitar 2 km dari ibukota kecamatan Garung. Dinamakan telaga menjer karena desa Maron sebenarnya merupakan desa baru yang dulunya merupakan wilayah desa menjer. Telaga Menjer adalah telaga yang terbentuk akibat dari letusan vulkanik di kaki Gunung Pakuwaja. Dulunya air di telaga itu hanyalah dari beberapa mata air kecil di sekitar telaga dan juga mengandalkan curah hujan yang cukup tinggi didaerah ini. Pada zaman penjajahan Belanda dengan akan dibangunnya PLTA Garung dibawah telaga tersebut, maka dibendunglah sebagian sungai Serayu yang berada di sebelah utara desa Jengkol. Kemudian dialirkan melalui terowongan bawah tanah sepanjang ± 7 km dibawah perkebunan teh PT Tambi yang berada di sebagian wilayah Desa Kreo dan Tlogo. Untuk mengalirkan air dari telaga ini menuju PLTA, dibendunglah sebagian kecil dari telaga dan di bawahnya dipasang pipa dengan diameter mencapai ± 3m menuju ke PLTA yang berjarak sekitar 2 km. Oiya, selain sebagai PLTA, Telaga Menjer juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tambak, penangkaran ikan. O...iya, selain sebagai PLTA, Telaga Menjer juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tambak, penangkaran ikan.

Jalatunda Well (Sumur Jalatunda)

 Tepatnya, sumur ini berada di Desa Wisata Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Versi cerita dimaksud adalah asal muasal Sumur Jalatunda versi ilmiah dan mitos. Berdasar dugaan ilmiah, sumur berwarna hijau pekat berdiameter sekira 90 meter ini adalah sebuah kepundan yang terbentuk
Selain menyebutkan asal usul secara ilmiah, sang Bapak juga menceritakan mitos seputar sumur raksasa berwarna hijau ini dengan gaya mendongeng yang menarik. 

Kawah sikidang Dieng



Kawah Sikidang Dieng adalah salah satu obyek wisata populer di Dieng Jawa tengah . Penampakan aktivitas
vulkanik ini memberi  daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dan merupakan salah satu tujuan utama dari beragam obyek di Dieng yang paling sering dikujungi.
 Menginjakan kaki di dataran putih menghampar yang merupakan tumpukan endapan belerang memberi kesan seakan-akan kita sedang di planet lain. Sementara Nuansa kontras justru terasa saat melihat pemandangan di sekeliling yang dominasi oleh  warna hijau bebukitan serta mata air yang membentuk anak sungai.
ketakjuban akan kian terasa saat mendekati bibir lubang kawah. Semburan air mendidih berwarna abu-abu pekat yang meloncat-loncat disertai asap putih mengepul, Kadang dari sekitar lokasi juga tercium aroma belerang yang menyengat tapi hal tersebut bukanlah penghalang untuk menikmati keindahan pesona kawah sikidang.

merdada lake (telaga merdada)

 Dataran Tinggi Dieng selalu memberikan kejutan-kejutan di balik pesona alamnya yang mengagumkan. Dataran Tinggi Dieng di puncak bukit kecil diatas Desa Karang tengah  Dieng adalah untuk melihat Matahari Tenggelam. Dengan menggunakan motor kami melaju menuju lokasi yang kira-kira memakan waktu 20 menit dari Obyek Wisata Kompleks Candi Arjuna.