Motto Pecinta Alam

jangan melempar apapun, kecuali pandanganmu
jangan membunuh apapun, selain waktu
jangan mengambil apapun, selain foto
jangan meninggalkan apapun, selain jejak kaki
Dilarang melakukan Vandalisme (mencoret coret, mengotori dll)

Save Our Nature

Don't throw away anything but your looks
Don't Kill anything but time
Don't take anything but pictures
Don't leave anything but footprints

merdada lake (telaga merdada)

 Dataran Tinggi Dieng selalu memberikan kejutan-kejutan di balik pesona alamnya yang mengagumkan. Dataran Tinggi Dieng di puncak bukit kecil diatas Desa Karang tengah  Dieng adalah untuk melihat Matahari Tenggelam. Dengan menggunakan motor kami melaju menuju lokasi yang kira-kira memakan waktu 20 menit dari Obyek Wisata Kompleks Candi Arjuna. 

 

Dalam perjalanan menaiki bukit,  sebenarnya kami mulai ragu akan dapat melihat sunset mengingat gumpalan awan tebal tampak bergelayut di ufuk barat. Namun dengan harapan Awan tersebut akan menyingkir seiring perjalanan, Kami memutuskan tetap mendaki.

Sesampai Diatas  bukit, di sisi timur tempat kami berada, panorama Telaga Merdada membentang dengan kilau peraknya yang mempesona.
sebuah pemandangan alam yang luar Biasa.  Telaga Merdada merupakan telaga terluas di wilayah Dataran Tinggi Dieng. Telaga ini memiliki luas daerah tangkapan sekitar 75 ha, dengan luas genangan sekitar 22 ha. Telaga Merdada memiliki kontor seperti di sebuah cekungan bekas kaldera letusan gunung berapi. Kontur cekungan ini akan jelas terlihat ketika Anda mendaki bukit di sekitar telaga. Telaga Merdada memang memiliki latar belakang pemandangan yang indah, dikelilingi oleh deretan perbukitan, deretan perkebunan sayur milik warga, dan juga hamparan hutan mini di sekitar bukit. Kebun-kebun sayur milik warga ini selain terletak di sekitar perbukitan, juga terletak di pinggiran telaga.Di kelilingi petak-petak Lahan Pertanian Penduduk.
Jika dilihat dari segi pariwisata, Telaga Merdada memang masih memiliki beberapa kekuarangan. Pertama, akses jalan menuju Telaga Merdada masih tergolong dalam keadaan yang cukup memprihatinkan. Jalan dari gapura masuk menuju ke Telaga Merdada masih berupa jalan setapak bebatuan. Selain itu juga di sekitar Telaga Merdada masih banyak petani yang meletakkan pupuk kompos di bahu jalan sehingga menyebarkan aroma tidak sedap yang cukup menyengat, bahkan juga mengundang lalat. Telaga Merdada juga belum dilengkapi dengan fasilitas pendukung pariwisata lainnya seperti keberadaan kamar mandi dan juga papan informasi yang memadai. Hal ini memang berimbas bagi kenyamanan para wisatawan yang ingin berkunjung ke telaga ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar